BARCELONA -- Barcelona menyia-nyiakan peluang untuk memperkecil jarak dengan pimpinan klasemen Real Madrid. Dalam lawatan ke Stadion Olympic de Montjuic menghadapi tuan rumah Espanyol dini hari kemarin, skuad asuhan Frank Rijkaard ini hanya mampu bermain imbang 1-1 (0-1).Sedangkan Real Madrid pada saat hampir bersamaan menang 3-1 atas Racing Santander. Dengan hasil berbeda ini, perbedaan poin Barca menjauh dari musuh abadinya itu.
Barcelona sebetulnya sempat memimpin saat pertandingan baru berjalan lima menit lewat sontekan Andres Iniesta. Setelah gol tersebut, kendali permainan praktis berada di tangan anak asuh Frank Rijkaard tersebut.
Namun, hingga turun minum skor tetap 1-0 untuk keunggulan tim tamu. Espanyol yang tak ingin dipermalukan saudara tuanya, mulai meningkatkan tekanan di babak kedua. Perubahan strategi ini membuahkan hasil. Pada menit ke-68, Ferrar Corominas berhasil menuntaskan umpan silang Albert Riera. Sampai peluit akhir berbunyi, skor dalam derby catalunya tetap imbang 1-1.
Hasil seri ini membuat posisi Barcelona naik satu strip ke peringkat kedua klasemen dengan koleksi 28 poin. Mereka kini tertinggal empat poin di belakang Real Madrid. Barca punya peluang untuk tergusur dari posisinya. Ini jika dini hari tadi Villarreal mampu menang atau minimal seri lawan Real Valladolid. Baik Barca maupun Villarreal, saat ini memang sama-sama telah mengoleksi 28 poin.
Sementara Espanyol, tambahan satu poin tak memengaruhi peringkat mereka di klasemen sementara. Raul Tamudo dkk tetap menghuni peringkat empat dengan koleksi 26 poin.
Bisa ditebak, Rijkaardlah sosok yang paling kecewa atas kegagalan Barca. Pelatih yang tengah mendapat sorotan pihak manajemen karena performa labil yang ditunjukkan Carles Puyol dkk itu merasa heran lantaran musim ini anak asuhnya begitu sulit meraih kemenangan di laga tandang. Rijkaard pun berharap episode negatif pada laga away itu bisa segera diakhiri. “Sangat penting bagi kami untuk mengakhiri tren ini dan segera meraih kemenangan tandang,” kata Rijkaard.
“Setelah babak pertama, saya pikir kami akan segera mendapatkannya (kemenangan). Nyatanya, kami harus kehilangan dua poin. Kami mendominasi dan memperoleh sejumlah peluang. Tapi, di babak kedua Espanyol tampil lebih agresif dan menunjukkan kalau mereka memang dalam kondisi terbaiknya,” tukasnya.
Rijkaard mengakui kalau pemainnya kurang sabar dalam menuntaskan peluang. Dia juga melihat penempatan posisi pemain yang kerap salah. “Lini belakang terlalu bermain ke dalam, sementara lini depan terlalu maju. Kami harus menerima resikonya,” ujar pelatih asal Belanda itu.
Di kubu tuan rumah, arsitek Ernesto Valverde juga tak terlalu kaget dengan hasil seri yang dipetik anak asuhnya. Seperti Rijkaard, Valverde merasa Espanyol lebih pantas meraih kemenangan. “Kami mengendalikan permainan di babak kedua dan mendapatkan sejumlah peluang. Saya pikir, hasil seri ini cukup fair,” tutur Valverde.
Barcelona sebetulnya sempat memimpin saat pertandingan baru berjalan lima menit lewat sontekan Andres Iniesta. Setelah gol tersebut, kendali permainan praktis berada di tangan anak asuh Frank Rijkaard tersebut.
Namun, hingga turun minum skor tetap 1-0 untuk keunggulan tim tamu. Espanyol yang tak ingin dipermalukan saudara tuanya, mulai meningkatkan tekanan di babak kedua. Perubahan strategi ini membuahkan hasil. Pada menit ke-68, Ferrar Corominas berhasil menuntaskan umpan silang Albert Riera. Sampai peluit akhir berbunyi, skor dalam derby catalunya tetap imbang 1-1.
Hasil seri ini membuat posisi Barcelona naik satu strip ke peringkat kedua klasemen dengan koleksi 28 poin. Mereka kini tertinggal empat poin di belakang Real Madrid. Barca punya peluang untuk tergusur dari posisinya. Ini jika dini hari tadi Villarreal mampu menang atau minimal seri lawan Real Valladolid. Baik Barca maupun Villarreal, saat ini memang sama-sama telah mengoleksi 28 poin.
Sementara Espanyol, tambahan satu poin tak memengaruhi peringkat mereka di klasemen sementara. Raul Tamudo dkk tetap menghuni peringkat empat dengan koleksi 26 poin.
Bisa ditebak, Rijkaardlah sosok yang paling kecewa atas kegagalan Barca. Pelatih yang tengah mendapat sorotan pihak manajemen karena performa labil yang ditunjukkan Carles Puyol dkk itu merasa heran lantaran musim ini anak asuhnya begitu sulit meraih kemenangan di laga tandang. Rijkaard pun berharap episode negatif pada laga away itu bisa segera diakhiri. “Sangat penting bagi kami untuk mengakhiri tren ini dan segera meraih kemenangan tandang,” kata Rijkaard.
“Setelah babak pertama, saya pikir kami akan segera mendapatkannya (kemenangan). Nyatanya, kami harus kehilangan dua poin. Kami mendominasi dan memperoleh sejumlah peluang. Tapi, di babak kedua Espanyol tampil lebih agresif dan menunjukkan kalau mereka memang dalam kondisi terbaiknya,” tukasnya.
Rijkaard mengakui kalau pemainnya kurang sabar dalam menuntaskan peluang. Dia juga melihat penempatan posisi pemain yang kerap salah. “Lini belakang terlalu bermain ke dalam, sementara lini depan terlalu maju. Kami harus menerima resikonya,” ujar pelatih asal Belanda itu.
Di kubu tuan rumah, arsitek Ernesto Valverde juga tak terlalu kaget dengan hasil seri yang dipetik anak asuhnya. Seperti Rijkaard, Valverde merasa Espanyol lebih pantas meraih kemenangan. “Kami mengendalikan permainan di babak kedua dan mendapatkan sejumlah peluang. Saya pikir, hasil seri ini cukup fair,” tutur Valverde.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar